Perbedaan Free Software Dan Open Source

1.      Setiap produk Free software pasti open source software, tapi tidak sebaliknya
2.      Setiap hasil karya turunan dari Free software harus menggunakan Free software , open source tidak mensyaratkan demikian
3.      Produk free software bisa dijual dengan source codenya, dan si pembeli boleh melakukan hal yang sama, artinya hal ini merugikan perusahaan, produk open source tidak menyaratkan demikian.
4.      Open source menghargai patent sedangkan free software menganggap patent merusakan budaya kebebasan dalam distribusi software
5.      Banyak produk open source yang menggunakan konsep dual lisensi. Jika anda ingin membuat aplikasi open source anda boleh mendownload softwarenya tanpa biaya, namun jika anda ingin membuat aplikasi non open source, anda harus membayar lisensinya, hal ini menjadikan open source lisensi lebih flexibel dan bersahabat dengan dunia bisnis.
6.      Open source lebih fokus ke metode pengembangan software secara gotong royong dan terbuka, sedangkan free software lebih condong ke gerakan sosial (sama rata sama rasa dan semua lisensi serta user mempunya hak yang sama), maka jangan heran kalau bill gate menganggap Free software sama dengan komunis.
7.      Free software menerapkan kebebasan mutlak, anda boleh pake software buat apa saja terserah anda, sedangkan open source memberikan kebebasan yang lbih terbatas.


Hampir semua produk software pasti free software,kala itu software bukanlah produk yang dijual terpisah dengan hardware.

1983-1991

Richard stalman berambisi membuat Free software untuk OS, bahasa pemrograman, editor, compiler, dan utilitas dasar, serta kernel HURD.

1991

linux lahir, sejak saat itu, kernel linux terus dikembangkan, Linux saat itu hanya kernel, dan agar berfungsi sebagai OS, maka butuh utilitas diatasnya. Saat itu utilitas yang sudah siap pakai adalah Free software GNU,maka lahirlah GNU/Linux. GNU Hurd (OSnya richard stalman) justru malah terbengkalai.

1995-2000

Desktop populer seperti KDE dan gnome lahir, serta munculnya distro linux seperti slackware, Suse, Redhat dan Mandriva, menjadikan Linux populer sebagai alternatif produk komersil dan tertutup. Mulainyalahirnya Open source.

2001-2010

Linux digadang gadang akan menggantikan Windows didesktop,kenyataannya Linux Desktop Gagal Total, justru software FOSS merajai pasar server. Redhat, Suse, Apache, MySQL, Postgre dan Ubuntu cukup dominan di era ini.  layanan free Software hosting bertebaran, sebut saja Google code, Javaforge, Sourceforge.net dipenuhi berbagai sofware dengan lisensi open source.

2010-

Eranya mobile, produk open source yang populer di era ini adalah Android, Ubuntu touch serta Firefox OS. Teknologi server bergeser ke teknologi Cloud. Sebagian besar program cloud menjadikan Open source sebagai pondasi layanannya. Microsoft di era ini sudah tidak dijadikan musuh utama. Microsoft sendiri membuat inisiatif website codeplex.com yang menampung proyek proyek Open source berbasis teknologi microsoft.

Saya sendiri cenderung lebih suka dengan kata “open source” ketimbang free software. Free software menginginkan semuanya free dan tidak bersahabat dengan softwre propitery, sedangkan open source software bersahabat dengan software closed source. Ini lebih realistis ketimbang mengejar idealisme dari free software yang cenderung mirip gerakan komunis sama rata sama rasa.

Related

Info Up Date 2750330419765534222

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

    Comments

    item