Menyambut Teknologi Jaringan 5G
https://asia-note.blogspot.com/2016/11/menyambut-teknologi-jaringan-5g.html
Intel menghadirkan beragam solusi untuk tantangan dunia yang makin terhubung dalam pameran teknologi Computex 2016 di Taipei, Taiwan.
Salah satu yang diumumkan
dalam forum tersebut adalah kesepakatan Intel dan Foxconn mengawal
standardisasi koneksi 5G.
Untuk jaringan 5G, Intel
tengah mengembangkan teknologi Mobile Edge Computing (MEC). Konsep MEC pada
dasarnya adalah BTS (base transceiver station) yang dilengkapi dengan kemampuan
inteligensi komputasi awan.
Sedangkan Foxconn, yang
terkenal sebagai produsen gadget Apple, mempunyai pengalaman merakit perangkat
jaringan serta memiliki lini produksinya.
Chairman Foxconn Fang-Ming
Lu, menyatakan keyakinannya terhadap kerja sama dengan Intel soal koneksi 5G.
Semakin banyak perangkat
yang terhubung sejalan dengan penambahan pengguna internet, kebutuhan jejaring
yang mampu melayani kecepatan akses, dan volume data merupakan poin kunci.
"Bayangkan (kebutuhan
jaringan) ketika nanti mobil otomatis sudah ada, atau layanan medis berbasis
komputasi, atau algoritma virtual reality makin berkembang," ungkap Diane.
Koneksi 5G ditargetkan
sudah bisa digeber pada 2018, memanfaatkan momentum Olimpiade Musim Dingin di
Korea Selatan. Target lebih besarnya, imbuh dia, adalah pada 2020 jaringan ini
sudah bisa melayani prediksi 50 juta gadget yang saling terkoneksi lewat
internet.
Sebelumnya, Corporate Vice President General Manager Client Computing Group Intel Corporation, Navin Shenoy, menyatakan, koneksi akan menjadi penentu penting ketika dunia makin terhubung lewat internet.
Navin mengatakan, butuh
cara berpikir baru untuk menghadapi proyeksi puluhan juta perangkat telah
saling terhubung, yang dikenal dengan istilah internet of things (IoT).
"Dari gateway untuk teknologi baru, neuro-technology, hingga
aplikasinya," kata dia.
Menurut Navin, peluang dan
tantangan bagi pelaku industri, seperti Intel adalah kebutuhan pengguna yang
makin kompleks, terutama terkait data. Gambarannya, sebut dia, lima tahun lalu
belum ada produk massal dengan teknologi sentuh atau pengenalan suara.