Perbedaan Free Software Dan Open Source
https://asia-note.blogspot.com/2018/06/perbedaan-free-software-dan-open-source.html
1. Setiap
produk Free software pasti open source software, tapi tidak sebaliknya
2. Setiap
hasil karya turunan dari Free software harus menggunakan Free software , open
source tidak mensyaratkan demikian
3. Produk
free software bisa dijual dengan source codenya, dan si pembeli boleh melakukan
hal yang sama, artinya hal ini merugikan perusahaan, produk open source tidak
menyaratkan demikian.
4. Open
source menghargai patent sedangkan free software menganggap patent merusakan
budaya kebebasan dalam distribusi software
5. Banyak
produk open source yang menggunakan konsep dual lisensi. Jika anda ingin
membuat aplikasi open source anda boleh mendownload softwarenya tanpa biaya,
namun jika anda ingin membuat aplikasi non open source, anda harus membayar
lisensinya, hal ini menjadikan open source lisensi lebih flexibel dan
bersahabat dengan dunia bisnis.
6. Open
source lebih fokus ke metode pengembangan software secara gotong royong dan
terbuka, sedangkan free software lebih condong ke gerakan sosial (sama rata
sama rasa dan semua lisensi serta user mempunya hak yang sama), maka jangan
heran kalau bill gate menganggap Free software sama dengan komunis.
7. Free
software menerapkan kebebasan mutlak, anda boleh pake software buat apa saja
terserah anda, sedangkan open source memberikan kebebasan yang lbih terbatas.
Hampir semua produk software pasti free software,kala itu software bukanlah produk yang dijual terpisah dengan hardware.
1983-1991
Richard stalman berambisi membuat Free software untuk OS, bahasa
pemrograman, editor, compiler, dan utilitas dasar, serta kernel HURD.
1991
linux lahir, sejak saat itu, kernel linux terus dikembangkan,
Linux saat itu hanya kernel, dan agar berfungsi sebagai OS, maka butuh utilitas
diatasnya. Saat itu utilitas yang sudah siap pakai adalah Free software
GNU,maka lahirlah GNU/Linux. GNU Hurd (OSnya richard stalman) justru malah
terbengkalai.
1995-2000
Desktop populer seperti KDE dan gnome lahir, serta munculnya
distro linux seperti slackware, Suse, Redhat dan Mandriva, menjadikan Linux
populer sebagai alternatif produk komersil dan tertutup. Mulainyalahirnya Open
source.
2001-2010
Linux digadang gadang akan menggantikan Windows
didesktop,kenyataannya Linux Desktop Gagal Total, justru software FOSS merajai
pasar server. Redhat, Suse, Apache, MySQL, Postgre dan Ubuntu cukup dominan di
era ini. layanan free Software hosting bertebaran, sebut saja Google
code, Javaforge, Sourceforge.net dipenuhi berbagai sofware dengan lisensi open
source.
2010-
Eranya mobile, produk open source yang populer di era ini adalah
Android, Ubuntu touch serta Firefox OS. Teknologi server bergeser ke teknologi
Cloud. Sebagian besar program cloud menjadikan Open source sebagai pondasi
layanannya. Microsoft di era ini sudah tidak dijadikan musuh utama. Microsoft
sendiri membuat inisiatif website codeplex.com yang menampung proyek proyek
Open source berbasis teknologi microsoft.
Saya sendiri cenderung lebih suka dengan kata “open source”
ketimbang free software. Free software menginginkan semuanya free dan tidak
bersahabat dengan softwre propitery, sedangkan open source software bersahabat
dengan software closed source. Ini lebih realistis ketimbang mengejar idealisme
dari free software yang cenderung mirip gerakan komunis sama rata sama rasa.